Sabtu, 30 Juli 2011

Gigi Bermasalah Dapat Hambat Perkembangan Anak



Jangan anggap remeh kesehatan gigi anak. Mungkin Anda tidak pernah membayangkan bahwa gigi bermasalah dapat membuat anak kehilangan berbagai momentum perkembangannya.

Karena itu, para orang tua harus menanamkan suatu prinsip dalam dirinya bahwa 'Saya ingin anak saya bebas dari sakit gigi, dan memberi mereka awal kehidupan yang baik, sehingga mereka mampu bersaing di masa depan mereka'. Demikian pula yang tergambar dalam hasil diskusi internal yang digelar pihak Lintas bersama sejumlah ibu-ibu berusia di atas 30.
Pada dasarnya, para ibu menginginkan anaknya mampu melewati masa depan yang penuh kompetisi yang lebih keras dibandingkan yang terjadi sekarang ini. Untuk itu, anak perlu dibina sejak usia dini

'Bagaimana survive' di masa depan
'Bagaimana survive', menurut mereka, bukan menjadi nomor satu di sekolah, karena nomor satu bukan jaminan untuk survive. 'Bagaimana survive' membutuhkan kreativitas dan kebebasan, tak gampang menyerah, dan mampu menghadapi berbagai masalah. Proses pembelajaran itu dapat terhambat hanya karena masalah kesehatan gigi, karena masalah gigi bisa membuat anak kehilangan percaya diri, sekaligus kehilangan konsentrasi.
Aktifitas & Kreativitas Anak
Tak pelak, gigi merupakan organ manusia yang terpenting. Tanpa gigi, manusia tidak akan enak dalam mencerna makanan. Gigi berfungsi untuk mengunyah setiap makanan yang masuk ke mulut untuk diteruskan ke tubuh manusia, tentunya makanan yang sudah halus. Proses ini akan terus berlangsung mulai dari masa  kanak-kanak sampai dewasa.
Pertumbuhan gigi dimulai dengan tumbuhnya dua gigi seri rahang bawah pada saat bayi berusia 6-9 bulan disusul dengan gigi seri rahang atas. Pada usia 7-10 bulan tumbuh dua gigi seri depan kedua (di samping gigi seri pertama) rahang atas maupun bawah. Kadang gigi seri kedua di rahang bawah tumbuh lebih dulu sebelum gigi seri kedua rahang atas.
Lalu, satu gigi geraham depan tumbuh pada usia 16-20 bulan. Gigi taring juga mulai muncul pada usia yang sama. Gigi geraham kedua tumbuh pada usia 23-30 bulan. Biasanya, anak akan punya gigi susu lengkap (20) pada usia 3 tahun. Lalu, satu per satu gigi susu itu tanggal dan digantikan gigi permanen yang jumlahnya 32 buah, yang dimulai saat anak berusia 5-6 tahun sampai gigi geraham bungsu muncul pada usia 19-22 tahun.
Mulai tumbuhnya gigi merupakan proses penting dari pertumbuhan seorang anak. Orang tua harus mengetahui cara merawat gigi anaknya tersebut, dan orang tua juga harus mengajari anaknya cara merawat gigi yang baik. Walaupun masih memiliki gigi susu, seorang anak harus mendapatkan perhatian serius dari orang tua. Sebab, kondisi gigi susu akan menentukan pertumbuhan gigi tetap si anak nanti.

Merawat gigi sejak dini juga menghindari proses kerusakan gigi, seperti gigi berlubang, keropos, dan pembengkakan pada gusi. Harus dibiasakan untuk periksa secara rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali. Kebiasaan merawat gigi dapat dimulai sejak bayi, yaitu dengan menggunakan kain kasa atau kapas yang dihangatkan, kemudian digosokkan pada gusi bayi.  Membersihkan gusi bayi
Bila anak sudah agak besar, orang tua harus membantu untuk memulai rutinitas menggosok gigi. Caranya adalah dengan mengajari bagaimana memegang dan menggosok gigi dengan benar.
Selain itu, orang tua harus memperhatikan pola makan anaknya. Apakah termasuk makanan yang dapat merusak gigi atau bukan. Jangan terlalu memberi anak makanan yang manis dan lengket, karena makanan jenis ini mudah tertinggal dan melekat pada gigi dan bila terlalu sering dan lama akan berakibat tidak baik. Makanan manis dan lengket tersebut akan bereaksi di mulut dan membentuk asam yang merusak email gigi.
Makanan bergula
Hal inilah yang akan mengakibatkan timbulnya gangguan, misalnya gigi berlubang, gigi tanggal sebelum waktunya, gangguan pada ukuran, bentuk maupun jumlah gigi. Untuk mencegah hal itu, berikanlah makanan yang berserat, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, yang membutuhkan proses pengunyahan berulang-ulang. 
Perlu juga Anda menginvestasikan kesehatan buah hati Anda melalui alat sanitasi sikat gigi. Dengan bentuk dan sticker yang lucu dapat memacu anak-anak suka untuk menyikat gigi mereka.
Zapi Doodle

Sumber:
http://www.pdgi-online.com/v2/index.php?option=com_content&task=view&id=741&Itemid=39
King Medika

Jumat, 29 Juli 2011

ANDA SERING MENGALAMI SAKIT KEPALA?? COBA KUNJUNGI DOKTER GIGI ANDA

Jika Anda sering mengalami sakit kepala, biasanya Anda akan mencari obat pereda sakit kepala di kotak obat bukan?Sesungguhnya obat itu hanya akan mengurangi rasa sakit, tapi sesungguhnya pusat permasalahannya tidak disentuh, itulah kenapa rasa sakit itu akan datang kembali dalam beberapa waktu kemudian. Jika hal ini berlanjut maka ada baiknya Anda untuk mengunjungi dokter gigi Anda.

Penyebab sakit kepala Anda mungkin disebabkan dari oklusi gigi yang tidak sempurna. Temporo-mandibula Joint (TMJ) adalah suatu kondisi gangguan neuromuskuler rahang yang disebabkan oleh gigitan seimbang. Ketika tekanan menyebabkan sendi untuk diletakkan pada otot saraf dan pembuluh darah yang lewat di dekat kepala, hasilnya bisa sakit kepala dan migrain, suatu kondisi yang mempengaruhi satu dari tujuh orang di Inggris.
Gerakan TMJ yang abnormal
Kepala Eksekutif dari Yayasan Kesehatan Gigi Inggris, Dr Nigel Carter berkata: "Jika Anda menderita sakit kepala terus-menerus atau migrain, terutama hal pertama di pagi hari, nyeri di belakang mata, nyeri sinus dan sakit di leher atau bahu, Anda harus mempertimbangkan untuk mengunjungi dokter gigi Anda sesegera mungkin.

"Banyak orang memiliki oklusi gigi yang tidak sempurna namun tidak pernah menunjukkan gejala karena mereka menyesuaikan diri dengan masalah mereka. Bagi mereka yang menderita, gigi dan gusi mungkin akan terpengaruh langsung, dan bukan hanya sakit kepala tapi Anda mungkin mengalami gigi yang patah, tambalan, gigi longgar dan sakit gigi dengan tidak ada sebab yang jelas. Jika Anda memiliki masalah ini, segeralah kunjungi dokter gigi Anda. "

Tergantung pada masalah yang Anda alami, dapat mungkin untuk menemukan tanda-tanda maloklusi gigi. Dokter gigi Anda mungkin dapat membantu Anda atau mungkin merujuk anda pada seorang spesialis yang berurusan dengan masalah oklusal. Gigi Anda mungkin perlu disesuaikan hingga merata, seperti mengubah arah dan posisi lereng yang memandu gigi Anda bersama-sama sering dapat membantu reposisi rahang. Jika gigi terlalu jauh dari garis atau dalam posisi menggigit sama sekali tidak benar, mungkin perlu untuk menyesuaikan penjepit untuk memindahkan mereka ke posisi yang lebih baik.
TMJ  membutuhkan dukungan yang sama dari kedua sisi dari kedua rahang, aksi mengunyah dirancang untuk bekerja dengan baik hanya ketika semua gigi Anda lengkap dan dalam posisi yang benar. Oleh karena itu, kehilangan gigi mungkin perlu diganti baik dengan gigitiruan sebagian atau pegangan.

Seperti halnya nyeri sendi, dapat membantu untuk menempatkan kurang tekanan pada sendi. Jadi diet yang lembut dapat membantu, seperti dapat latihan korektif dan panas eksternal. Latihan Fisioterapi sering dapat membantu, dan dokter gigi Anda dapat menunjukkan beberapa ini untuk Anda. Karena itu adalah suatu area spesialis dalam kedokteran gigi, dokter gigi Anda mungkin ingin merujuk Anda ke seorang ahli.


Sumber : http://www.medicalnewstoday.com/releases/226276.php
               King Medika

Kamis, 28 Juli 2011

KENAPA ANDA PERLU PEMBERSIH SIKAT GIGI??





Anda tentu membersihkan gigi Anda dari sisa makanan di dalam mulut menggunakan sikat gigi bukan? Pernahkah Anda berpikir, apakah yang akan Anda gunakan untuk membersihkan sikat gigi Anda? Coba Anda bayangkan, jika alat yang Anda gunakan setiap hari untuk membersihkan kuman yang ada di dalam mulut itu tidak Anda bersihkan bukankah itu sama dengan artinya Anda menggosokkan kuman yang ada pada sikat gigi ke dalam mulut Anda? Mungkin hal ini sangatlah sepele tapi dari hal yang kecil inilah awal dari kesehatan seluruh tubuh Anda.

Betapa penting dan perlunya menggunakan pembersih sikat gigi  untuk melindungi dan mencegah terkena beberapa penyakit yang berbahaya. Mari kita lihat mengapa penting.
Setelah beberapa tes dan pemeriksaan, para ilmuwan dan peneliti telah akhir-akhir ini menemukan fakta bahwa sekitar seratus jutaan bakteri ada pada sikat gigi. Bakteri dapat tumbuh dan berkembang dengan sangat cepat di tempat yang lembab. Kehadiran bakteri dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan seperti batuk dan flu, sakit tenggorokan, sakit perut, flu babi, penyakit gusi, kerusakan gigi,dll.

Bakteri dapat tumbuh pada bulu sikat gigi dan tumbuh dengan cepat sejak sikat gigi tersebut digunakan dan tetap di sikat sampai sesuatu dilakukan untuk menghancurkan bakteri. Kuman yang ada pada sikat gigi bisa dihancurkan hanya oleh pembersih sikat gigi.

Produk-produk ini relatif baru di pasar dan sengaja dirancang supaya kita terhindar dari kuman dan bakteri ketika kita menyikat gigi. 
Produk-produk ini dirancang secara eksklusif untuk kebutuhan individu serta untuk kebutuhan sanitasi untuk seluruh keluarga pada waktu bersamaan. Tersedia dalam beberapa versi, disesuaikan dengan kebutuhan Anda dan keluarga. Bagi Anda yang sering kali melakukan aktivitas di luar rumah seperti fitnes maupun Anda yang sering melakukan travel sekarang tidak perlu lagi kuatir akan kebersihan mulut dan gigi Anda karena alat sanitasi ini juga tersedia untuk Anda.

Tapi seberapa efektif dan bagaimana cara kerjanya? Pembersih sikat gigi ini memiliki kemampuan untuk membunuh sekitar 99,9% dari bakteri dan kuman. Hal ini dilakukan dengan menggunakan sinar UV. Produk-produk ini dirancang dengan cara memanfaatkan sinar ultraviolet sampai batas maksimum untuk sanitasi. Beberapa dari produk ini bekerja sangat cepat dan menghilangkan kuman hanya dalam beberapa menit.

Sumber:
  • http://toothbrushsanitizeronline.com/why-you-need-a-toothbrush-sanitizer.html
  • King Medika

Rabu, 27 Juli 2011

Waspadai Sakit Gigi Saat Hamil





Tidak bisa dipungkiri bahwa saat hamil perempuan cenderung malas melakukan banyak aktivitas. Mereka terlalu fokus pada janin sehingga melupakan perawatan dirinya sehingga akhirnya bisa berpengaruh pada tubuh dan si jabang bayi. Jika ibu hamil tidak rajin memelihara kesehatan giginya, maka bayi dalam kandungan pun bisa tertular sejumlah penyakit dan bahkan bisa terbawa hingga sang bayi lahir. Ibu hamil terkadang malas membersihkan gigi dan mulut karena merasa mual. Padahal, ini harus dipaksakan.

Beberapa problem seperti gigi berlubang, gusi bengkak, gusi berdarah, dan nyeri gigi kerap kali dialami oleh mereka yang hamil. Umumnya terjadi pada trimester pertama. Sebab, saat itu ibu hamil sedang mengalami mual dan muntah atau morning sickness, yang kemudian membuat mereka malas merawat gigi. Karena sedang mual dan muntah, ditambah senang mengonsumsi makanan yang asam atau yang manis untuk mengurangi mual dan muntah, maka problem gigi makin bertumpuk. Karena makanan yang manis bisa menyebabkan pH mulut jadi asam. Padahal, semakin malas menyikat dan membersihkan gigi, semakin besar ancaman bagi si jabang bayi. Karena si ibu kehilangan nafsu makan, asupan makanan bagi jabang bayi pun berkurang.

Gusi berdarah
Gusi bengkak
 Dokter gigi menyarankan agar ibu hamil tetap rajin menggosok gigi setiap selesai makan dan sebelum tidur. ”Gunakan pasta gigi ber-flouride untuk menjaga kekuatan gigi. Selain itu, bila ada masalah pada gigi, misalnya gigi berlubang, harus segera ditambal. Gigi yang berlubang bisa ditularkan pada bayi, hingga kelak anak mengalami problem gigi yang sama. Tiga bulan pertama masa kehamilan adalah yang paling penting untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi. Perhatikan betul kebersihan gigi pada usia kehamilan 14-20 minggu. Inilah saat paling rawan jika Anda mengabaikan kesehatan gigi. Jangan menunda merawat gigi hingga masa morning sickness lewat.

Kenapa ibu hamil sering mengalami masalah dengan giginya?
Ibu hamil yang sakit gigi sebenarnya bukan hal baru dari beberapa penelitian di jurnal ilmiah kedokteran gigi. Keadaan rongga mulut ibu sebelum hamil dapat mempengaruhi kondisi bayi yang dikandungnya. Jika ibu hamil yang memiliki gigi yang berlubang, karang gigi, dan sisa akar gigi di mulutnya kemudian tidak di rawat. Nah pada saat ibu tersebut hamil, tubuhnya tentu akan memberikan respon pertahanan akan kehamilannya dan tentu juga akan memberikan respon pertahan terhadap kondisi rongga mulutnya yang tidak beres tadi. Fakta menunjukkan akibat penyakit rongga mulut yang tidak beres selama kehamilan tadi akan berkonsukwensi terhadap kelahiran prematur.
Bayi Prematur
Usaha pencegahan atau preventif bisa dilakukan lebih awal sebenarnya, jika sudah memiliki rencana untuk hamil, maka perawatan gigi sebaiknya segera dilakukan, gigi yang berlubang ditambal, gigi yang sudah goyang atau sisa akar di cabut, dan dilakukan pembersihan karang gigi.

Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah menjaga kebersihan sikat gigi, karena disikat gigi kita mengandung jutaan kuman dan bakteri yang berbahaya. Tentu Anda menginginkan bayi yang Anda lahirkan kelak adalah bayi yang sehat bukan? Memperhatikan kesehatan mulut dan gigi berarti juga memperhatikan kebersihan sikat gigi Anda.

Tooth brush Sanitizer


Kesehatan gigi anaknya kelak, juga tentu tercermin dari kesehatan gigi ibunya disaat hamil.




Sumber:
http://setengahbaya.info/waspadai-sakit-gigi-saat-hamil.htm
King Medika

Jumat, 22 Juli 2011

Sakit gigi akibatkan penyakit jantung dan stroke???

Penyakit jantung dan stroke adalah pembunuh no 1 di dunia.


Jangan abaikan kesehatan gigi dan mulut. Salah-salah, penyakit lainpun menyerang.
Mikroorganisma yang berasal dari gigi dan mulut dapat menyebabkan infeksi atau penyakit dibagian tubuh yang lain. Infeksi di akar gigi maupun di jaringan penyangga gigi melibatkan lebih dari 350 bakteri dan mikroorganisma. Karena letak infeksinya sangat dekat dengan pembuluh darah, produk bakteri berupa toksin dapat menyebar keseluruh tubuh.

Lebih dari 6 milyar mikroba tinggal dan hidup di dalam mulut yang berasal lebih dari 500 strain yang berbeda. Yang terbanyak adalah candida albicans, porphyromonas gingivalis, streptococus mutans, antinobacillus actinomycetemcomitans, treponema denticola, dan streptococcus sanguis.

Gigi dan mulut sebetulnya merupakan tempat yang sangat jorok.

Ada lebih dari 350 mikroorganisme(bakteri) di dalam mulut. Bakteri ini sebetulnya tak akan "bermasalah" jika jumlahnya seimbang dan hidup harmonis. Tetapi bisa menjadi tidak harmonis jika muncul gangguan, seperti karies (gigi berlubang), penyakit penyangga gigi (periodontal), atau ada infeksi.
Contohnya, karies (gigi berlubang). Kalau kariesnya masih kecil dan belum begitu dalam, mungkin tidak akan menganggu. Namun, begitu karies membesar dan makin dalam, bisa terjadi infeksi. Nah, infeksi inilah yang bisa memicu penyakit.
dental caries

Gaya Hidup

Harus diakui, sebagian besar orang Indonesia masih belum begitu memperhatikan kesehatan gigi dan mulut.
Pada karies(gigi berlubang), misalnya, makanan yang menempel akan mengundang bakteri, yang kemudian terisap lewat pembuluh darah. Lama-lama jika tak sering di tangani, karies gigi akan makin dalam dan gigi makin rusak. Akhirnya, terkena saraf gigi(Pulpa) akibatnya, akan semakin susah dibersihkan.
Pulpa itu kan isinya pembuluh darah dan saraf. Nah, infeksi yang menjalar sampai ke ujung akar akan membuat bakteri masuk. Bakteri ini berjalan lewat pembuluh darah, dan bisa mampir kemana saja.

Tapi, tentu ini bukan satu-satunya penyebab. Masih ada penyebab-penyebab lain, misalnya daya tahan tubuh, atau memang orang itu sudah punya faktor risiko. Contohnya perokok, "Orang yang merokok umumnya punya penyakit periodontal, karena kondisi mulutnya selalu panas".
Gaya hidup sehat ternyata juga tak hanya menyangkut makanan sehat atau olahraga teratur, tapi juga rutin melakukan general check-up dan kedokter gigi. Jadi, konsep gaya hidup sehat sekarang harus lebih luas lagi. Ini yang belum dipahami masyarakat. 

Bakteri yang berasal dari jaringan penyangga gigi dapat masuk ke pembuluh darah dan dapat berjalan keseluruh organ vital dan menimbulkan infeksi.
bakteri di dalam pembuluh darah

Akibatnya, ini akan memperbesar risiko penyakit jantung, stroke, meningkatkan kecenderungan wanita hamil melahirkan prematur dan bayi dengan berat badan kurang, serta meningkatkan ancaman bagi pasien-pasien yang menderita diabetes, penyakit saluran pernapasan, dan osteoporosis.
1. Jantung dan stroke
Ada beberapa teori yang menyatakan hubungan antara penyakit di mulut dengan penyakit jantung. Salah satu teori menyatakan bakteri dari mulut (oral bacteria) ketika masuk ke dalam pembuluh darah akan menempel pada timbunan lemak di pembuluh arteri jantung dan akan menimbulkan bekuan. 
Karakteristik penyakit jantung koroner adalah menebalnya pembuluh darah koroner jantung yang disebabkan timbunan lemak. Ini akan menghambat aliran darah ke jantung, sehingga nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan jantung menjadi terhambat, yang dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung.
Kemungkinan lainnya, pembengkakan yang terjadi akibat penderita periodontal meningkatkan timbunan lemak, yang mengontribusi pembengkakan arteri. Orang yang menderita penyakit periodontal, berisiko 2 kali lebih besar menderita penyakit jantung koroner di bandingkan yang tidak.

2. Diabetes
Orang yang menderita diabetes cenderung menderita penyakit periodontal dibandingkan mereka yang sehat. Kemungkinan, ini karena orang yang menderita deabetes lebih rentan terhadap infeksi. Faktanya penderita diabetes lebih banyak mengeluh tentang adanya penyakit periodontal, seperti gusi mudah berdarah, bau mulut dan sebagainya.
3. Penyakit saluran pernafasan
Infeksi di mulut dapat menyebabkan penyakit saluran pernafasan bila bakteri terhisap masuk ke saluran pernafasan. Bahkan, bakteri dapat berkembang biak dan menyebar sampai ke paru-paru. Hasil penelitian menunjukkan, pasien dengan radang paru-paru kemungkinan besar juga menderita penyakit periodontal.

4. Bayi prematur atau bayi kurang berat
Sudah lama diketahui bahwa ibu hamil yang merokok, minum alkohol, dam pemakai obat-obatan berisiko melahirkan bayi lahir prematur atau bayi lahir kurang berat. Tapi, sekarang ditemukan lagi bahwa ibu hamil dengan penyakit periodontal berisiko  7 kali lebih besar melahirkan bayi yang lahir lebih awal atau bayi kecil. Penyakit periodontal akan meningkatkan derajat cairan biologis yang  merangsang kelahiran.

Sebetulnya, sebagian orang sudah tahu cara merawat kesehatan mulut dan gigi, tapi terkadang mengabaikan. Yang jelas ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali. Sikat gigi 2 kali sehari sesudah makan, memakai dental floss, Juga jadikan ke dokter gigi sebagai life style, jadi enggak akan terasa sebagai beban. Dan terakhir, perkuat awareness bahwa pola hidup sehat itu tak hanya makan teratur dan olahraga, tapi juga termasuk oral hygiene.

Yang tak kalah penting adalah melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan jaringan penyangga gigi. Penyakit jaringan penyangga gigi (periodontal diseases) hanya dapat terdeteksi bila dilakukan pemeriksaan cermat. Pemeriksaan jaringan penyangga gigi sangat penting, bila:
a. Adanya gejala penyakit penyangga gigi, seperti gusi berdarah spontan atau gusi berdarah waktu menyikat gigi, pembengkakan gusi, gigi goyang atau gusi terasa gatal.
b. Memiliki riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah, kencing manis, penyakit saluran pernapasan, dan osteoporosis
c. Berpikir untuk hamil
d. Anggota keluarga memiliki riwayat penyakit jaringan penyangga gigi. Menurut penelitian, penyakit periodontal dapat menular melalui air liur.
e. Sariawan yang tidak sembuh-sembuh dalam jangka waktu 2 minggu.

Sumber:
  • http://www.pdgi-online.com/v2/index.php?option=com_content&task=view&id=736&Itemid=25
  • King Medika

Rabu, 20 Juli 2011

Hubungan kesehatan gigi dan mulut dengan kesehatan tubuh



Kayaknya banyak deh yang belum pernah dengar hubungan antara gigi dan mulut dengan kesehatan tubuh. Padahal segala yang terjadi di mulut kamu bisa juga berpengaruh ke tubuh kamu secara keseluruhan. Begitu pula sebaliknya, kalo ada sesuatu yang terjadi di tubuh kamu tandanya bisa muncul di rongga mulut kamu.


Kamu mungkin gak menyangka betapa pentingnya menyikat gigi untuk membersihkan plak-plak yang menempel di gigi kamu. Plak yang menempel pada gigi kamu apabila gak dibersihkan gak hanya bikin gigi kamu berlubang atau istilahnya karies gigi, gusi di sekitar gigi kamu pun bisa kena imbasnya.

Plak bisa menyebabkan peradangan pada gusi kamu, bahkan proses peradangan ini bisa meluas ke jaringan periodontal yang lebih dalam dan kondisinya bisa bertambah parah. Penelitian-penelitian telah memperlihatkan hubungan antara peradangan jaringan periodontal atau biasa disebut periodontitis dengan berbagai penyakit mematikan se perti stroke, diabetes, penyakit jantung dan paru-paru. Apabila penya kit-penyakit ini sudah ada, keadaannya bisa bertambah buruk apabila disertai dengan adanya penyakit periodontal.

Walaupun masih menjadi kontroversi, ada pula penelitian yang menyatakan bahwa periodontitis yang dialami oleh wanita hamil juga bisa menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan si bayi lahir prematur alias sebelum waktunya dan dengan berat badan yang kurang. Sehingga para peneliti sangat menganjurkan wanita hamil untuk memelihara ke sehatan gusi dengan melakukan perawatan skeling di dokter gigi. Kasihan kan bayinya kalo lahir prematur. Karena biasanya bayi yang lahir prematur memiliki masalah kesehatan akibat beberapa organ tubuhnya yang belum ber fungsi baik dan terbentuk dengan sempurna.

Hal-hal menyeramkan diatas bisa terjadi karena mulut kamu merupakan organ yang paling kotor di dalam tubuh kamu, sehingga mulut merupakan organ yang termasuk paling rentan dan sering mengalami infeksi dan peradangan. Kenapa disebut paling kotor? Karena mulut kamu merupakan tempat hidup berbagai jenis bakteri mulai dari yang baik sampai bakteri berbahaya. Bahkan di mulut terdapat lebih banyak jenis bakteri dibandingkan usus besar tempat sisa makanan kamu diolah.



Bakteri penyebab infeksi dan sel yang berperan dalam proses pera dangan dari mulut kamu bisa menyebar ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Mereka inilah yang bisa mempengaruhi kondisi tubuh kamu dan penyakit-penyakit sistemik tertentu seperti yang tadi sudah disebutkan. Berbagai kondisi dan penyakit di tubuh kamu juga bisa ter lihat di rongga mulut. Kondisi pertahanan tubuh kamu yang menurun misalnya akibat penyakit seperti HIV/AIDS, penggunaan obat-obatan kemoterapi, ataupun obat yang digunakan setelah transplantasi organ akan menyebabkan rongga mulut kamu mudah terserang infeksi misal nya infeksi oleh virus ataupun jamur.

Kelainan pola makan seperti bulimia dan anorexia, serta kelainan seperti GERD (gastroesophageal reflux disease) yang mengakibatkan asam lambung masuk ke rongga mulut bisa mengakibatkan pengiki san pada gigi kamu dan membuat mukosa di rongga mulut jadi ke ring, kemerahan, dan terasa perih. Selain itu, kondisi penderita bulimia yang kekurangan nutrisi biasanya akan menjadikannya lebih mudah terserang penyakit gusi.

Beberapa obat tertentu yang mempunyai efek samping mulut kering atau istilahnya xerostomia juga bisa meningkatkan resiko kerusakan gigi. Obat-obat ini akan menurunkan produksi air ludah atau saliva sehingga kadar asam di dalam mulut meningkat. Dengan jumlah yang sedikit dan konsistensi yang kental, saliva akan kehilangan fungsinya sebagai pembersih alami rongga mulut kamu. Selain itu, orang dengan kondisi mulut kering biasanya mengalami kesulitan untuk mengunyah, menelan, mengecap rasa, dan berbicara.
Selain obat yang mengakibatkan mulut kering, ada juga obat obatan lain yang memiliki efek samping seperti berikut:
- Perdarahan gusi yang gak normal ketika menyikat gigi atau
- flossing.
- Jaringan yang meradang ataupun terbentuk kelainan seperti sariawan.
- Mulut terasa perih.
- Jaringan mulut mati rasa.
- Gangguan pengecapan rasa oleh lidah.
Konsultasikan dengan dokter atau dokter gigi kamu jika kamu meng alami gejala-gejala seperti ini. Jangan lupa juga untuk selalu membaca aturan pakai dan efek samping dari obat-obatan yang kamu gunakan.

Sumber:


Selasa, 12 Juli 2011

Merawat gigi jangan lupakan gusi




Dokter percaya, sakit gigi bukanlah penyakit mematikan. Namun, lengah sedikit saja dalam merawatnya, musibah yang tak diharapkan bisa terjadi. Untuk menjaga kesehatan gigi, jangan lupakan kebersihan gusi.

Tanpa kita sadari, miliaran bakteri sebenarnya selalu siap merusak gusi kita. Menurut American Dental Academy, bila Anda merasakan ada bagian gusi yang sering mengalami pendarahan atau sangat sensitif, misalnya saja gusi di bagian gigi taring, keduanya bisa menjadi tanda adanya penyakit gusi.

Repotnya, gangguan gusi umumnya tak diketahui kapan akan datang. Ini karena ketimbang gigi, umumnya kita kurang memperhatikan gusi, tahu-tahu sudah bermasalah. Rasa sakit biasanya merupakan indikator pertama gusi bermasalah

Penyakit Sistemik

Bagaimana ini terjadi, ketika kita menyikat gigi terkadang ada bakteri yang terluput. Bakteri itu bersembunyi, menggantung di dalam kulit yang disebut sulkus, yaitu tempat bertemunya gigi dan gusi. Ketika bakteri itu menarik kawanannya sehingga menumpuk, plak tak berwarna dan lengket pun terbentuk. Dalam waktu kurang dari satu hari, plak itu bisa mengeras menjadi tartar yang melekat sedemikian erat pada gigi.
Racun-racun yang dihasilkan oleh bakteri sendiri pada gilirannya menyebabkan peradangan. Sebelum kita menyadari peradangan itu menjadi semakin kronis, infeksi ringan yang disebut gingivitis sudah terjadi.

Bila dibiarkan begitu saja tanpa dirawat, gingivitis akan berkembang menjadi periodontitis di mana gangguan yang sesungguhnya dimulai. Pada tahap ini lapisan kecil kulit di gusi tempat bakteri bersarang semakin tertarik menjauh dari gigi dan menciptakan celah di sepanjang akar gigi, sehingga tak cuma gigi, bahkan tulang yang menjadi landasan pun menjadi sangat rentan terkena infeksi. Pada kondisi ini pula kedudukan gigi menjadi goyang atau bahkan tanggal.
Perkembangan buruk itu tak cukup berhenti di dalam mulut. Peradangan kronis yang dipicu oleh periodontitis itu diyakini bisa menjalar ke seluruh tubuh yang meningkatkan risiko seseorang untuk didatangi penyakit yang lebih mematikan termasuk diabetes, serangan jantung, dan stroke. Sebelum itu terjadi, rawatlah gusi mulai sekarang juga.


Strategi Mengalahkan Bakteri
Berikut ini sejumlah cara untuk menjaga kesehatan gusi:
  • Sikat Gigi
Pertahanan pertama untuk menjaga kesehatan gusi tetaplah sikat gigi dan benang gigi. Dokter gigi  merekomendasikan untuk menyikat gigi setidaknya tiga kali sehari, dan menggunakan benang pembersih – sebelum sikat gigi – setidaknya sehari sekali. Beri banyak perhatian pada geraham dan jangan lupa menyikat langit-langit mulut serta ujung lidah. Ganti sikat tiap dua bulan sekali dan pastikan ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.

  • Buah dan Sayur 
Buah dan sayur yang kaya antioksidan memadatkan area yang terkena peradangan sekaligus menetralisasi radikal bebas, molekul jahat yang dihasilkan bakteri di gusi dan sel darah putih yang memerangi infeksi derajat rendah.
Dalam suatu pengkajian, peneliti mengamati aktivitas antioksidan pada saliva (ludah) orang. Mereka mendapati, pada orang dengan penyakit periodontal, aktivitas antioksidannya 40 persen di bawah mereka yang gusinya sehat.
Di dalam mulut berlangsung pertempuran terus-menerus antara kekuatan perusak dan kekuatan menyembuhkan. Menu makan yang tinggi antioksidan membantu menunjang sel-sel baru yang membangun kembali lapisan tulang dan gusi. Upayakan makan buah dan sayur yang cukup bervariasi setiap hari.

  • Vitamin C 
Antioksidan yang berasal dari vitamin C layak memperoleh perhatian khusus. Antioksidan ini tidak hanya menurunkan peradangan secara langsung, tetapi juga membantu mulut merekatkan kembali gusi pada landasan gigi dengan mendorong pertumbuhan lapisan-lapisan penghubung.
Bila Anda kekurangan vitamin C, kolagen tidak akan sanggup merekatkan kembali gusi dengan baik, pembuluh-pembuluh kapiler di gusi juga menjadi rapuh, dan akan mempermudah terjadi pendarahan.
Bila Anda merasa tidak cukup memperoleh sayur dan buah, telahlah suplemen vitamin C setidaknya 400 miligram per hari. Jumlah itu sudah cukup untuk melindungi sel-sel di gusi. Jenis suplemen yang dipilih lebih tepat yang berbentuk tablet ketimbang kunyah. Kandungan asam yang tinggi pada suplemen vitamin C kunyah dapat mengikis gigi saat Anda mengunyahnya.


  • Konsumsi Kalsium
Komponen diet lain yang bisa menjadi kunci keindahan saat Anda tersenyum sambil pamer gusi adalah kalsium. Pasokan kalsium yang memadai akan menjamin kuatnya tulang yang menopang gigi tetap kuat, sehingga dapat menurunkan risiko tanggalnya gigi.
Pria dan wanita dewasa perlu 1.000 hingga 1.200 miligram kalsium per hari. Kalau Anda tidak suka susu, Anda bisa memperolehnya dari suplemen. Untuk penyerapan terbaik, per hari telan kalsium 500 miligram saja dan tambahkan 400 atau 800 miligram vitamin D.

Sabtu, 09 Juli 2011

Tips Merawat Gigi Secara Alami

Tips Merawat Gigi Secara Alami

1. Hindari meminum kopi dan anggur merah karena kedua minuman itu dapat meninggalkan noda pada gigi

2. Konsumsi sayur-sayuran karena selain merupakan merupakan makanan yang sehat, sayuran ternyata dapat membersihkan gigi.

3. Perhatikan sikat gigi, ganti minimal sebulan sekali.

4. Manfaatkan stroberi karena buah ini dapat secara alami memutihkan gigi. Rajin-rajinlah minum jus stoberi dan jangan buang ampasnya. Ambil ampas itu dan gosokkan pada gigi Anda. Diamkan sesaat, lalu berkumurlah. Lakukan hal ini secara teratur untuk mendapat hasil yang maksimal.

5. Sikatlah gigi dengan rutin setiap 12 jam sekali untuk mendapatkan gigi yang putih. Tindakan ini dapat melindungi gigi dart plak dan noda yang membandel.

6. Gosokkan kulit buah lemon pada gigi untuk memutihkan gigi Anda. Lakukan dengan teratur agar hasilnya dapat bertahan lama.
7. Hindari merokok karena merokok adalah cara tercepat untuk mengubah warna gigi menjadi kuning.
8. Manfaatkan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi setidaknya sehari sekali. Kotoran sangat mudah terselip pada sela-sela gigi yang jika tidak dibersihkan lama kelamaan akan menjadi karang gigi.

9. Gunakan pasta gigi yang mempunyai formula untuk memutihkan gigi sesuai anjuran dokter.
10. Berkonsultasilah dengan dokter gigi minimal setahun sekali.

Ref:
  • King Medika
  • http://www.ilmukesehatangigi.com/2011/05/13/tips-merawat-gigi-secara-alami