Senin, 27 Juni 2011

Menjaga kebersihan alat pembersih gigi.

Sikat gigi adalah senjata yang digunakan untuk menjaga kebersihan mulut. Tapi, apakah kita juga tahu bahwa kebersihan senjata pelindung gigi kita tersebut juga patut diperhatikan.Menurut penelitian dari England’s University of Manchester, sikat gigi yang kita gunakan dipenuhi oleh kuman. Para peneliti mengatakan satu sikat gigi yang tidak tertutup bisa dihinggapi lebih dari 100 juta bakteri, termasuk bakteri E.coli yang menjadi penyebab diare dan infeksti kulit.
Jangan langsung panik. “Karena pada dasarnya, lebih dari ratusan mikroorganisme ada di dalam mulut kita setiap harinya,” jelas Gayle McCombs, RDH, MS, direktur dari Dental Hygiene Research Center di Old Dominion University. Biasanya masalah baru akan timbul ketika terjadi ketidakseimbangan bakteri yang di dalam mulut, tambah McCombs.
“Perlu diingat bahwa plak juga termasuk bakteri, “ kata Kimberly Harms, DDS, penasehat konsumen dari American Dental Association. Jadi dengan kata lain, saat menyikat gigi, kita juga memindahkan bakteri dari kita ke dalam mulut.
Lalu, apakah sikat gigi bisa membuat kita sakit? Jawabannya mungkin tidak. Terlepas dari seberapa banyak bakteri yang hidup di dalam mulut kita atau yang kita terima dari sikat gigi, sebenarnya ketahanan tubuh yang kita miliki sudah mampu menutup kemungkinan terjadinya infeksi. Apalagi kalau hanya karena menyikat gigi.
“Tubuh manusia secara alami mampu mempertahankan diri dari serangan bakteri,” ujar Harms. Oleh karena itu, biasanya kita menjadi tidak begitu waspada pada kenyataan adanya bakteri pada sikat gigi juga bisa menyebabkan kerusakan nyata. Kita juga perlu mengetahui bahwa lambat laun bakteri yang ada dalam sikat gigi juga mampu memicu terjadinya infeksi.
Jadi langkah pencegahan yang bisa kita lakukan adalah mengetahui cara meletakan dan menyimpan sikat gigi dengan benar. Kebanyakan rumah memiliki desain kloset yang berdekatan dengan wastafel, tempat kita meletakkan sikat gigi. Dan itu sangat berbahaya. Mengapa? Karena setiap kali kita menekan kenop flush kloset maka otomatis kita akan mempersilahkan bakteri-bakteri berterbangan di udara. Dan tidak menutup kemungkinan akan menempel pada sikat gigi kita, jika posisinya berdekatan.
Kita tidak pernah menaruh piring dan gelas didekat kloset lalu kenapa kita menaruh sikat gigi kita disana? “Itu hanyalah sebuah pemikiran nalar yang paling mudah untuk mengetahui alasan mengapa kita harus meletakkan sikat gigi sejauh mungkin dari kloset,” jelas McCombs.
Setelah kita memindahkan sikat kita menjauh dari kloset berikut beberapa tip penyimpanan yang bisa membuat sikat kita bebes kuman :
• Selalu cuci sikat gigi hingga bersih dengan air keran, setiap kali kita usai menggunakannya.
• Jaga agar selalu kering. “Bakteri sangat suka tempat yang lembab,” jelas Harms. Pastikan sikat memiliki kesempatan untuk kering seutuhnya sebelum kita gunakan kembali. Hindari menggunakan tutup sikat, karena ini akan menyebabkan menjadi lembab dan menjadi sarang yang nyaman untuk kuman.
• Letakan tegak lurus pada tempatnya, dibanding meletakkannya tiduran.
• Tidak ada namanya berbagi sikat. Sedekat apapun hubungan kita dengan seseorang, jangan gunakan satu sikat secara bersama-sama. Hindari juga untuk meletakkan sikat berdampingan dalam satu cangkir dengan sikat orang lain. Sebab ketika sikat bersentuhan, maka kuman akan berpindah.
• Menggantinya secara rutin. The American Dental Association menyarankan agar kita bisa mengganti sikat kita setiap 3-4 bulan sekali. Gantilah lebih sering apabila, bulu sikat sudah bengkok, kita sedang sakit, atau sedang memiliki sistem imun yang lemah.
Jangan buat kebiasaan sehat kita sia-sia. Maksimalkan kegiatan menyikat gigi dengan tetap menjaga kebersihan senjata yang kita gunakan terlebih dahulu. (Astrid Anastasia)


Sumber : http://www.preventionindonesia.com/article.php?name=%2Fsikat-gigi-juga-harus-bersih&channel=lifelong_beauty%2Fteeth_and_smile#.TgRF1HQbims.facebook