Selasa, 12 Juli 2011

Merawat gigi jangan lupakan gusi




Dokter percaya, sakit gigi bukanlah penyakit mematikan. Namun, lengah sedikit saja dalam merawatnya, musibah yang tak diharapkan bisa terjadi. Untuk menjaga kesehatan gigi, jangan lupakan kebersihan gusi.

Tanpa kita sadari, miliaran bakteri sebenarnya selalu siap merusak gusi kita. Menurut American Dental Academy, bila Anda merasakan ada bagian gusi yang sering mengalami pendarahan atau sangat sensitif, misalnya saja gusi di bagian gigi taring, keduanya bisa menjadi tanda adanya penyakit gusi.

Repotnya, gangguan gusi umumnya tak diketahui kapan akan datang. Ini karena ketimbang gigi, umumnya kita kurang memperhatikan gusi, tahu-tahu sudah bermasalah. Rasa sakit biasanya merupakan indikator pertama gusi bermasalah

Penyakit Sistemik

Bagaimana ini terjadi, ketika kita menyikat gigi terkadang ada bakteri yang terluput. Bakteri itu bersembunyi, menggantung di dalam kulit yang disebut sulkus, yaitu tempat bertemunya gigi dan gusi. Ketika bakteri itu menarik kawanannya sehingga menumpuk, plak tak berwarna dan lengket pun terbentuk. Dalam waktu kurang dari satu hari, plak itu bisa mengeras menjadi tartar yang melekat sedemikian erat pada gigi.
Racun-racun yang dihasilkan oleh bakteri sendiri pada gilirannya menyebabkan peradangan. Sebelum kita menyadari peradangan itu menjadi semakin kronis, infeksi ringan yang disebut gingivitis sudah terjadi.

Bila dibiarkan begitu saja tanpa dirawat, gingivitis akan berkembang menjadi periodontitis di mana gangguan yang sesungguhnya dimulai. Pada tahap ini lapisan kecil kulit di gusi tempat bakteri bersarang semakin tertarik menjauh dari gigi dan menciptakan celah di sepanjang akar gigi, sehingga tak cuma gigi, bahkan tulang yang menjadi landasan pun menjadi sangat rentan terkena infeksi. Pada kondisi ini pula kedudukan gigi menjadi goyang atau bahkan tanggal.
Perkembangan buruk itu tak cukup berhenti di dalam mulut. Peradangan kronis yang dipicu oleh periodontitis itu diyakini bisa menjalar ke seluruh tubuh yang meningkatkan risiko seseorang untuk didatangi penyakit yang lebih mematikan termasuk diabetes, serangan jantung, dan stroke. Sebelum itu terjadi, rawatlah gusi mulai sekarang juga.


Strategi Mengalahkan Bakteri
Berikut ini sejumlah cara untuk menjaga kesehatan gusi:
  • Sikat Gigi
Pertahanan pertama untuk menjaga kesehatan gusi tetaplah sikat gigi dan benang gigi. Dokter gigi  merekomendasikan untuk menyikat gigi setidaknya tiga kali sehari, dan menggunakan benang pembersih – sebelum sikat gigi – setidaknya sehari sekali. Beri banyak perhatian pada geraham dan jangan lupa menyikat langit-langit mulut serta ujung lidah. Ganti sikat tiap dua bulan sekali dan pastikan ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.

  • Buah dan Sayur 
Buah dan sayur yang kaya antioksidan memadatkan area yang terkena peradangan sekaligus menetralisasi radikal bebas, molekul jahat yang dihasilkan bakteri di gusi dan sel darah putih yang memerangi infeksi derajat rendah.
Dalam suatu pengkajian, peneliti mengamati aktivitas antioksidan pada saliva (ludah) orang. Mereka mendapati, pada orang dengan penyakit periodontal, aktivitas antioksidannya 40 persen di bawah mereka yang gusinya sehat.
Di dalam mulut berlangsung pertempuran terus-menerus antara kekuatan perusak dan kekuatan menyembuhkan. Menu makan yang tinggi antioksidan membantu menunjang sel-sel baru yang membangun kembali lapisan tulang dan gusi. Upayakan makan buah dan sayur yang cukup bervariasi setiap hari.

  • Vitamin C 
Antioksidan yang berasal dari vitamin C layak memperoleh perhatian khusus. Antioksidan ini tidak hanya menurunkan peradangan secara langsung, tetapi juga membantu mulut merekatkan kembali gusi pada landasan gigi dengan mendorong pertumbuhan lapisan-lapisan penghubung.
Bila Anda kekurangan vitamin C, kolagen tidak akan sanggup merekatkan kembali gusi dengan baik, pembuluh-pembuluh kapiler di gusi juga menjadi rapuh, dan akan mempermudah terjadi pendarahan.
Bila Anda merasa tidak cukup memperoleh sayur dan buah, telahlah suplemen vitamin C setidaknya 400 miligram per hari. Jumlah itu sudah cukup untuk melindungi sel-sel di gusi. Jenis suplemen yang dipilih lebih tepat yang berbentuk tablet ketimbang kunyah. Kandungan asam yang tinggi pada suplemen vitamin C kunyah dapat mengikis gigi saat Anda mengunyahnya.


  • Konsumsi Kalsium
Komponen diet lain yang bisa menjadi kunci keindahan saat Anda tersenyum sambil pamer gusi adalah kalsium. Pasokan kalsium yang memadai akan menjamin kuatnya tulang yang menopang gigi tetap kuat, sehingga dapat menurunkan risiko tanggalnya gigi.
Pria dan wanita dewasa perlu 1.000 hingga 1.200 miligram kalsium per hari. Kalau Anda tidak suka susu, Anda bisa memperolehnya dari suplemen. Untuk penyerapan terbaik, per hari telan kalsium 500 miligram saja dan tambahkan 400 atau 800 miligram vitamin D.