Kamis, 29 September 2011

Merawat Gigi dan Sikat Gigi




Sikat gigi memiliki banyak jenisnya, dari yang bulunya halus sampai kasar, bentuknya dari kecil sampai besar, dan berbagai desain pegangan. Kebanyakan dokter gigi menganjurkan penggunaan sikat yang lembut karena sikat keras dapat merusak lapisan enamel dan melukai gusi.

Salah satu cara untuk menjaga kesehatan gigi adalah dengan menyikat gigi secara benar dan teratur. Dengan menyikat gigi, kebersihan gigi dan mulut pun akan terjaga, selain menghindari terbentuknya lubang-lubang gigi dan penyakit gigi dan gusi. Banyak jenis dan ragam sikat gigi yang dijual di pasaran, dari yang manual maupun elektrik.

Sebetulnya, apa saja syarat sikat gigi yang bagus?

Yang terpenting adalah bulu sikat dan lebar kepala sikat. Untuk bisa menjangkau daerah-daerah gigi bagian belakang, ukuran kepala sikat gigi yang ideal adalah 35 – 40 mm. Bahkan, orang dewasa sebaiknya juga memakai sikat gigi anak, karena ukurannya yang kecil akan membantu menjangkau bagian gigi yang paling dalam.

Tips dalam memilih sikat gigi.
Pilihlah sikat gigi yang kepalanya cukup kecil sehingga dapat digunakan dengan baik dalam rongga mulut. Bagi orang dewasa panjang kepala sikat gigi 2,5 cm, sedangkan pada anak 1,5 cm.


Panjang bulu sikat gigi hendaknya sama. Sikat gigi dengan bulu yang panjangnya berbeda tidak dapat membersihkan permukaan datar tanpa menimbulkan tekanan pada beberapa bulu sikat.

Tekstur bulu sikat hendaknya memungkinkan digunakan dengan efektif tanpa merusak jaringan. Jangan memilih bulu keras sebab dapat merusak jaringan. Yang terlalu lunak pun dikhawatirkan tidak dapat membersihkan plak dengan sempurna. Yang paling tepat sikat gigi dengan kekakuan bulu sikat medium.

Gagang sikat harus cukup lebar dan tebal agar dapat dipegang kuat dan dikontrol dengan baik.


Sumber :
  • Kesehatan gigi
  • King Medika

Selasa, 20 September 2011

Perlukah Sikat Gigi Kita Bebas Dari Kuman???!!!


http://www.facebook.com/note.php?note_id=251870584854927
http://twitter.com/#!/Kingmedika

 Sikat gigi berguna untuk membersihkan gigi dari berbagai bakteri atau sisa-sisa makanan. Tapi jika alat ini tidak dijaga kebersihannya bisa saja menimbulkan infeksi.

Tanpa disadari, sebenarnya banyak bakteri, jamur dan virus yang bisa menetap pada sikat gigi. Jika sikat gigi yang terkontaminasi ini digunakan, maka mikroorganisme tersebut dapat menginfeksi mulut dan gigi.

Karena sikat gigi berfungsi untuk menghilangkan plak dan kotoran lain dari gigi, maka sikat gigi menjadi barang yang rentan terkontaminasi bakteri, darah dan sisa-sisa kotoran di mulut.

Seperti dikutip dari Dentalresource.org, Senin (28/6/2010) ada beberapa mikroorganisme yang bisa saja tersisa di sikat gigi dan mengkontaminasi, yaitu:

1. Mutans streptococcus, merupakan bakteri utama yang bisa menyebabkan karies gigi. 
 Mutans streptococcus
 
karies gigi
2. Beta-hemolytic streptococcus, merupakan bakteri utama yang menyebabkan radang tenggorokan akibat Streptococcus (pharyngotonsillitis).
Beta-hemolytic streptococcus
3. Candida albicans, merupakan jamur yang bisa menyebabkan sariawan pada bayi. 







    4. Coliform bacteria, bakteri ini biasa terdapat di kamar mandi dan bisa menginfeksi. 

    5. Herpes simplex virus, merupakan virus yang bisa menyebabkan cold sores. 
    Terinfeksi Virus herpes

     Herpes simplex virus
    Sebagian besar masyarakat bisa berisiko terkena infeksi dari mikroorganisme yang mengkontaminasi sikat gigi. Orang yang paling berisko terkena infeksi sikat gigi adalah:
    1. Orang yang memiliki infeksi di oral
    2. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu
    3. Orang yang sedang menjalani kemoterapi, transplantasi tulang sumsum atau organ lainnya.
    Untuk mencegah kontaminasi dari mikroorganisme ini disarankan:
    1. Mengganti sikat gigi setiap 3 bulan sekali.
    2. Anak-anak atau orang dewasa yang habis sakit sebaiknya mengganti sikat giginya untuk mencegah infeksi berulang. Membilas sikat gigi dengan air hangat yang mengalir sebelum dan setelah digunakan
    3. Meletakkan sikat gigi ditempat yang tinggi serta jangan menyimpan sikat gigi di tempat yang lembab.
    4. Sterilkan sikat gigi yang Anda gunakan dengan alat steril sikat gigi yang menggunakan kekuatan sinar UV yang mampu membasmi kuman dan virus yang berbahaya hingga 99,9%. Selain untuk mensterilkan sikat gigi Anda, alat ini juga dapat berfungsi untuk menyimpan sikat gigi Anda, juga dapat menjadi aksesoris yang cantik bagi kamar mandi Anda. Bahkan juga tersedia bagi Anda yang sering kali beraktifitas di luar rumah, Anda tak perlu ragu akan kebersihan sikat gigi Anda, di dalam alat ini sikat gigi Anda tetap dalam keadaan steril.










    VIO 800


    Beberapa  kriteria penting dalam memilih sikat gigi yaitu:
    1. Ukuran dan kemampuannya untuk mencapai semua area mulut.
    2. Sebaiknya memilih sikat gigi yang memiliki kepala sikat kecil dengan bulu yang lembut atau setengah lembut, karena sikat gigi ini bisa bekerja dengan baik untuk menghilangkan plak dan bakteri.
    3. Hindari sikat gigi dengan bulu yang keras
    4. Hindari cara menyikat gigi yang salah misalnya terlalu keras, karena bisa merusak enamel gigi dan juga gusi yang dapat memicu infeksi.

    Sumber:
    Detikhealth
    King Medika





    Sabtu, 10 September 2011

    KIAT MENCEGAH GIGI BERLUBANG




    Gigi yang berlubang jika nggak dirawat dapat menimbulkan gigi keropos dan sekecil apapun lubang gigi sebaiknya dirawat. Ayo siapa yang giginya udah berlubang?
      Adapun untuk mencegah gigi berlubang beberapa kiat yang perlu diperhatikan, yaitu:

    1. Mengurangi makanan lengket seperti cokelat, dodol, permen dll.
    2. Rajin sikat gigi. Lakukan sikat gigi tiap selesai makan atau minimal 2 kali sehari yakni pagi dan malam hari menjelang tidur. Jika kita tidak sikat gigi, sisa makanan selama 24 jam akan berubah menjadi asam. Asam ini menjadi media bagi kuman untuk berkembang.

    3. Gunakan sikat gigi yang lurus sesuai usia kita dan berbulu lembut.


    4. Sikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluoride.
    5. Sebelum sikat gigi, berkumur terlebih dahulu untuk melembabkan gusi.

    6. Teknik sikat gigi mulai dari gigi belakang bawah dengan gerakan dari arah leher gigi menuju arah tumbuh gigi dengan gerakan naik turun. Lanjutkan bagian luar antara pipi dalam dan bagian dalam antara lidah dan gigi, diteruskan pada bagian depan gigi bawah dengan gerakan naik turun juga dari leher gigi menuju bagian atas gigi. Teruskan bagian dalam dan luar gigi menuju bagian oclusol (bagian mengunyah) dengan gerakan maju mundur. Lakukan sama pada rahang atas dan bawah. Tiap gerakan di masing-masing sisi dilakukan minimal 8 kali gerakan.

    7. Setelah itu berkumur untuk membersihkan sisa-sisa kotoran. Sikat gigi harus diganti jika bulu sikat udah rontok, rusak atau melebar sehingga tidak nyaman atau tidak efektif lagi digunakan sebagai sikat gigi. Hal lain yang tak kalah penting adalah pastikan bahwa sikat gigi Anda dalam keadaan steril. Mungkin kita belum begitu merasa bahwa alat steril sikat gigi ini penting tetapi ini juga merupakan salah satu hal yang krusial dalam menjaga kebersihan mulut & gigi kita. Jangan sampai sikat gigi yang seharusnya membersihkan gigi kita malah mendatangkan penyakit bagi kita. Alat ini dapat membunuh kuman, bakteri hingga virus yang berbahaya bagi tubuh kita hingga 99.9% dengan kekuatan sinar UV.


    8. Nggak semua bagian gigi bisa tersapu bersih dengan sikat gigi, karena itu pemakaian benang gigi (dental floss) juga perlu untuk membersihkan daerah yang sulit dijangkau oleh sikat gigi terutama daerah antara gigi (interdental) dan gigi yang berjejal. Gunakan benang khusus gigi.

    9. Bersihkan karang gigi dan lakukan pemeriksaan gigi rutin tiap 6 bulan. 



    Sumber:
    • http://ugiq.blogspot.com/2008/09/mencegah-gigi-berlubang.html
    • King Medika

    Kamis, 08 September 2011

    Abaikan Sakit Gigi Dapat Berujung Kematian



    Februari 2007 Deamonte Driver baru berumur 12 tahun saat ia menghembuskan nafas terakhirnya. Bocah yang berasal dari Maryland ini meninggal karena infeksi otak, yang asalnya dari infeksi gigi yang tidak dirawat. Selama 6 minggu ia dirawat di rumah sakit, dan bakteri yang menyebabkan abses pada gusinya telah menyebar dan menginvasi otak hingga akhirnya ia menyerah.
    Driver bukan satu-satunya pasien yang meninggal akibat sakit gigi yang tidak dirawat.  Setiap tahunnya dilaporkan kasus pasien yang meninggal disebabkan masalah gigi dan mulut yang dibiarkan dan disepelekan. Bukan hanya di luar negeri, di Indonesia pun banyak terjadi kasus seperti ini, walau mungkin tidak banyak yang diangkat oleh media. Salah satunya menimpa almarhum Leysus, pelawak yang pernah tergabung dalam kelompok Srimulat.

    Masih banyak orang yang menganggap sakit gigi dapat sembuh dan hilang sendiri asal sudah tidak terasa sakit lagi, dan tidak sebahaya penyakit lain seperti jantung atau stroke yang dapat berujung kepada kematian. Sakit gigi hanya dianggap masalah “lokal”, tidak akan lari kemana-mana, tidak akan menjalar ke bagian tubuh yang lain. Anggapan ini harus segera diluruskan.

    Awalnya hanya lubang kecil pada gigi. Pola makan tidak sehat dipadu dengan kelalaian menjaga kebersihan mulut membuat lubang tersebut makin lama makin besar. Infeksi terus berlanjut, dapat menyebabkan persyarafan gigi mati, kemudian bakteri mencapai jaringan di bawah gigi dan menyebabkan abses yang berisi nanah. Jika tidak dirawat, abses dapat mengarah kepada komplikasi yang serius dan mengancam jiwa. 
    Gusi yang bernanah
    Jangan kaget bila Anda menjumpai seseorang yang sedang sakit gigi hingga daerah kepala dan lehernya bengkak. Pada pasien dengan daya tahan tubuh yang lemah dan tidak segera mendapatkan perawatan, abses yang berisi nanah dapat menyebar ke daerah jaringan sekitar, bahkan ke daerah kepala dan leher. Abses tahap lanjut juga dapat merusak jaringan dan tulang di daerah yang tertipis, sehingga nanah keluar menembus pipi. Abses gigi yang sudah menyebar ke rongga-rongga yang terdapat pada wajah dapat menyebabkan kondisi yang disebut Angina ludwig, dimana terjadi pembengkakan yang masif, dan penderita sangat kesakitan, susah menelan, kesulitan bernafas, demam tinggi dan tubuh terasa lemas. Pada tahap ini, bila perawatan tidak segera diberikan maka dapat berakibat fatal dan mengakibatkan kematian.
     
    Sumber: http://content.nejm.org/cgi/content/full/359/14/1501

    Pasien pada gambar di atas mengalami Angina ludwig akibat sakit gigi, di mana abses telah menyebar. Kondisi ini dapat berkembang dengan cepat menyebabkan penyumbatan jalan nafas, dan menyebabkan kematian. Pasien ini dapat sembuh setelah perawatan yang intensif di ICU dan mendapatkan perawatan bedah dan pemberian antibiotik.

    Selain itu, bakteri yang menginfeksi gigi dapat memasuki peredaran darah, dan menginfeksi organ vital seperti jantung dan otak, yang juga berujung kepada kematian.


    Sumber: www.doctorspiller.com/extractions
    Kasus abses pada gigi depan atas yang tidak dapat dirawat seperti pada gambar disamping dapat menyebabkan pembengkakan hingga pipi dan mata. Bakteri bahkan dapat menyebar hingga menyebabkan abses pada otak dan disebut cavernous sinus thrombosis. Pembengkakan juga terjadi di sekitar rahang hingga dagu dan leher.


    Tidak ada satupun orang yang dapat mencegah datangnya ajal, namun sungguh tragis bila seseorang meninggal karena sakit gigi yang sebetulnya dapat dicegah menjadi parah kalau saja ditangani sedini mungkin.

    Sumber :
    • http://www.klikdokter.com/gigimulut/read/2010/09/27/259/abaikan-sakit-gigi-dapat-berujung-kematian
    • King Medika

    Rabu, 07 September 2011

    Halo, Bakteri pada Ponsel Lebih Banyak Ketimbang di Toilet, Lho





    Yakin, telepon seluler (ponsel) Anda bebas bakteri? Sebuah penelitian yang dilakukan para pakar higiene dan sanitasi Inggris menunjukkan, ponsel ditutupi dengan sampai 18 kali lebih banyak bakteri yang biasa hidup di pegangan flush di toilet pria.

    Dari ratusan ponsel milik responden yang dipilih secara acak, 30 handset ponsel memiliki tujuh kali lebih tinggi tingkat bakterinya. Sedangkan satu ponsel berisi seperti konsentrasi penuh bakteri, termasuk bakteri yang biasa ditemukan dan disebarkan melalui feses. "Bakteri ini bisa menyebabkan gangguan perut serius," ujar Jim Francis, salah seorang peneliti. 

    Meskipun tidak membahayakan secara langsung, peningkatan kadar bakteri menunjukkan kebersihan yang buruk. Satu catatan dari penelitian awal ini adalah ponsel dapat bertindak sebagai tempat berkembang biak bagi kuman yang lebih serius, dan menyebarkannya dengan cepat.

    Hasil pengujian menunjukkan bagaimana bakteri bisa dengan mudah tertinggal di permukaan telepon, yang dapat diteruskan kepada orang lain jika mereka memegang handset untuk melihat foto atau aplikasi lainnya.

    Francis menyarankan, untuk memotong pertumbuhan bakteri itu, maka secara berkala ponsel harus selalu dibersihkan dengan zat anti-bakteri. Ia menyebut, salah satu contohnya adalah dengan menyapunya menggunakan kapas yang dibasahi cairan alkohol. Oala...




     Tetapi kini ada cara yang lebih mudah dan efektif bagi Anda yang sangat mobile...VIOLIGHT UV CELL PHONE, dengan kekuatan sinar UV nya dapat membunuh bakteri dan kuman yang sangat berbahaya bagi tubuh Anda hingga 99.9%. Anda hanya perlu membuka penutupnya, masukkan cell phone Anda tunggu beberapa menit maka Anda akan mendapati cell phone yang bersih dan aman dari segala kuman dan bakteri....
    UV CELL PHONE SANITIZER
    Selamat mencoba...




    Sumber:
    Republika
    King Medika

    Selasa, 06 September 2011

    Penyakit gigi pada Manusia


    Dalam menangani perawatan kesehatan gigi dan gusi masihlah sangat kurang untuk di pahami dan dilaksanakan.

    Agar kesehatan gigi dan gusi bisa terawat dengan baik, perlu dilakukan perawatan yang baik.
    Hal ini dikarenakan:

    1. Kita memerlukan gigi yang sehat dan kuat untuk mengunyah dan mencerna makan dengan baik
    2. Gigi berlubang (caries) yang sakit dan gusi yang sakit dapat dicegah dengan perawatan gigi yang baik
    3. Pembusukan atau keroposnya gigi yang disebabkan oleh kurangnya kebersihan dapat menimbulkan infeksi parah yang mengenai bagian-bagian tubuh lainnya. Anda dapat terserang berbagai penyakit yang berbahaya seperti jantung, diabetes dan lain-lain.

    A. Untuk menjaga agar gigi dan gusi tetap sehat:

    1. Hindari makanan yang manis. Makanan yang manis seperti tebu, gula-gula, kue kering yang manis, teh atau kopi yang bergula dapat merusak gihgi dengan cepat. 

    2. Menyikat gigi dengan baik setiap hari. Segeralah menyikat gigi setelah makan sesuatu yang manis. Mulailah menyikat gigi anak-anak Anda ketika gigi tersebut mucul. Ajari mereka untuk menyikat gigi secara mandiri, dan perhatikan apakah mereka menyikatnya dengan benar.

    4. Jangan memberikan susu botol kepada bayi yang sudah besar. Mengisap susu dari botol akan membuat gigi bayi mengalami pembusukan.

    5. Hindari merokok

    6. Mengonsumsi minuman beralkohol tidak dianjurkan karena dapat merusak gigi dan gusi.

    B. Gigi Berlubang (Caries)
    Untuk menjaga agar gigi yang berlubang tidak menimbulkan rasa sakit atau membentuk kantung nanah (abses), hindarilah makanan yang manis dan sikatlah gigi tersebut baik-baik setiap sesudah makan.

    Kalau dapat, pergilah ke petugas kesehatan gigi segera. Ia dapat membersihkan dan menambal gigi tersebut sehingga gigi dapat bertahan selama bertahun-tahun.
    Perhatian:
    Jika gigi Anda berlubang, jangan menunggu hingga rasa sakit menekan. Mintalah petugas kesehatan untuk segera menambalnya.

    C. Plak Gigi
    PLAK PADA GIGI
    Sesaat setelah selesai menggosok gigi, akan tampak suatu lapisan tipis. Lapisan ini dinamakan plak dan berisi berbagai macam bakteri. Makanan manis yang kita konsumsi akan membuat semacam plak di sela-sela gigi, berubah menjadi asam, sehingga merusak gigi.

    D. Sakit Gusi
     
    Plak yang telah mengorosi gigi lambat laun akan berubah menjadi tartar. Plak dan tartar akan membuat gusi Anda teriritasi, merah, dan sering ngilu. Ini dinamakan gejala gingivitis. Tanda paling nyata Anda terkena gingivitis adalah gusi Anda berdarah saat menggosok gigi. Agar kejadian ini tidak terulang, usahakan menggosok gigi secara teratur.
    Gingivitis tidak dapat disembuhkan karena tulang gigi secara berangsur-angsur hilang. Ini disebut periodontal disease. Tak ada jalan lain untuk mencegah penyakit ini hanya dengan merawat kesehatan gigi dengan baik.

    E. Cara Menggosok Gigi yang Benar

    1. Gosoklah gigi Anda minimal dua kali sehari, atau sesudah makan dan sebelum tidur.

    2.Gunakan pasta gigi berfluoride untuk mencegah pengeroposan tulang gigi dan menjaga kesehatan gusi

    3. Mulailah dari sisi gigi satu, diikuti sisi yang lain. Sikat seluruh permukaan gigi, baik yang di luar, belakang, maupun bagian yang tersembunyi

    4. Harap hati-hati ketika menyikat plak pada bagian gigi yang tersembunyi dan sulit dijangkau. Ini dikarenakan gusi bisa berdarah karena gesekan sikat.

    5. Gantilah sikat gigi Anda setiap tiga bulan sekali

    6. Pastikan sikat gigi Anda dari kuman dan bakteri yang berbahaya bagi tubuh.
    ALAT UNTUK SANITASI SIKAT GIGI
    F. Bagaimana dengan sikat gigi elektrik?
    Beberapa orang memilih sikat gigi elektrik dikarenakan anggapan bahwa sikat tersebut akan membersihkan gigi secara optimal. Pada kenyataannya, sikat gigi apapun tidak memberi pengaruh yang besar jika teknik menggosok gigi tidak baik.
    Walaupun Anda memakai sikat gigi konvensional, jika Anda rajin dan telaten membersihkan gigi dijamin gigi Anda sehat. Jadi tidak ada jaminan sikat gigi elektrik akan memberikan hasil yang memuaskan.
    SLIM SONIC TOOTHBRUSH

    Betapa pentingnya kita menjaga kebersihan dan kesehatan mulut juga gigi kita. Jika kita lalai maka penyakit yang mematikan siap untuk menggerogoti hidup kita.


    Sumber:
    http://www.pdgi-online.com/v2/index.php?option=com_content&task=view&id=807&Itemid=1
    King Medika

    Senin, 05 September 2011

    Kesehatan gigi & mulut balita



    Kesehatan Gigi & Mulut Balita Kesehatan gigi & mulut balita usia dini sedang dalam pertumbuhan yang pesat. Maka gigi geligi yang sehat diperlukan agar anak dapat mengunyah dengan sempurna, hingga sari makanan dapat diserap dengan baik. Sementara dua pertiga dari wajah dimulai dari dasar mata sampai ke dagu ditentukan oleh dasar rahang. Dan rahang dapat dirangsang pertumbuhannya dengan pemberian ASI, disamping fungsi pengunyah yang sempurna. 


    Gigi berlubang pastilah menimbulkan rasa sakit, terutama waktu mengunyah sehinggga anak takut untuk makan dan cendrung memilih makanan yang lembut. Hal ini mengakibatkan gangguan pertumbuhan rahang dan pola makan yang tidak seimbang. Oleh karena itu kesehatan gigi dan mulut harus dijaga sejak dini. Kelainan pada gigi dan mulut yang sering ditemukan, seperti gigi berlubang, kelainan pada gusi, juga kelainan yang disebabkan karena kebiasaan buruk. Gigi berlubang,  bila terkena infeksi dan dapat menyebabkan pembengkakan.

    Gigi berlubang disebabkan makanan yang manis dan melekat pada gigi yang sangat disukai oleh anak-anak. Dan mereka pada umumnya belum mampu memelihara kebersihan mulutnya sendiri dan kebiasaan minum susu botol, terutama sebelum tidur. 

    bersihkan mulut bayi dengan kain kasa yang lembut & hangat
    Sedangkan kelainan pada gusi, yakni pembengkakan karena infeksi dari gigi keropos, luka-luka pada gusi karena kekurangan vitamin C serta luka karena tertembus akar gigi susu. Kelainan yang disebabkan karena kebiasaan buruk, antara lain, menghisap ibu jari,menggigit bibir bawah yang mengakibatkan terjadinya kelainan pada gigi dan rongga mulut. 
    Gigi berlubang pada anak

    Cara pencegahannya, dengan memelihara kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut secara teratur dan benar.

    Untuk usia 0-2 tahun dengan menggunakan waslap atau handuk basah. Setelah usia dua tahun, sebaiknya ibu membantu dan mengajari menggosok gigi dengan menggunakan sikat gigi kecil dan pasta yang mengandung flour." 

    Saat yang tepat untuk menggosok gigi, anjurnya, adalah, pagi hari sesudah makan malam hari sebelum tidur, memperhatikan diet makanan, memilih makanan yang menguatkan dan menyehatkan gigiMengurangi makan-makanan yang manis karena dapat mempercepat kerusakan gigi. "Pemeriksaan gigi dan mulut secara berkala enam bulan sekali, dan minumlah tablet flour setiap hari selama dua tahun untuk menguatkan gigi terhadap serangan karies". 
    Ajari buah hati Anda untuk menyikat giginya sejak dini
    VIO812 Alat untuk mensterilkan sikat gigi anak Anda



    Mari kita biasakan anak-anak kita peduli dengan kesehatan mulut dan giginya sejak dini. Masa depannya yang gemilang dapat dimulai dari kepedulian orang tua terhadap kebersihan dan kesehatan mulut juga giginya.

    Dengan menjaganya tetap sehat maka Anda berperan membuat buah hati Anda dapat menghadapi hari depannya dengan langkah keberhasilan yang pasti. Keberhasilan hanya akan dapat diraihnya jika ia dalam kondisi yang prima.
    Violight juga hadir dengan desaign yang unik dan lucu, sangat pas untuk anak-anak. Alat sanitasi sikat gigi ini dapat membunuh kuman dan virus yang berbahaya bagi tubuh buah hati Anda hingga 99.9%. 

    Sumber:

    http://www.pdgi-online.com/v2/index.php?option=com_content&task=view&id=777&Itemid=39
    king medika

    Kamis, 01 September 2011

    Ibu Hamil Jangan Lupakan Kesehatan Gigi

    Ibu Hamil Jangan Lupakan Kesehatan Gigi

    http://www.facebook.com/note.php?created&&note_id=227033127338673#!/note.php?note_id=227033127338673

    Tadinya mungkin gigi sehat-sehat saja, tapi selama hamil jadi sering cenut-cenut. Ada apa ya?
    Ternyata biang keladi sakit gigi di masa hamil lagi-lagi faktor hormonal. Perubahan hormon selama kehamilan dapat memicu peradangan gusi. Kondisi ini bisa diperparah jika ibu hamil malas sikat gigi lantaran sakit yang dirasakannya. Lama-lama gusi akan bengkak dan benjol seperti bisul yang cukup besar. Aktivitas me-ngunyah dan menelan akan menimbulkan rasa sakit yang lebih parah.
    Lantas, mengapa ibu hamil tidak menjadwalkan pergi ke dokter gigi?

    ALASAN IBU HAMIL TIDAK KE DOKTER GIGI
    * Ibu hamil sengaja menghindari dokter gigi karena takut.
    * Pengetahuan akan pentingnya periksa gigi kala hamil tergolong minim.
    * Sedikit sekali dokter kandungan yang memberikan informasi mengenai pentingnya perawatan gigi dan mulut selama kehamilan.
    * Masih sedikit litelatur yang menyinggung permasalahan ini.
    * Menganut budaya, “Kalau tidak sakit, ngapain ke dokter.”
    Betul juga, kalau memang tidak sakit gigi, mengapa harus ke dokter gigi? Inilah alasannya.

    ALASAN IBU HAMIL HARUS KE DOKTER GIGI
    * Ibu termasuk golongan sensitif (sebelum hamil mudah mengalami radang gusi).
    * Perubahan hormon juga bisa membuat gigi yang tumbuh miring dan gigi bungsu (gigi delapan) terasa sakit. Dalam keadaan fit, gigi bungsu memang tidak akan menjadi masalah. Tapi lantaran kehamilan, sering kali gusi di sekitar gigi ini membengkak.
    * Kontrol rutin ke dokter gigi amat disarankan karena dengan begitu dokter bisa mendeteksi dan melakukan penanganan sebelum terjadi peradangan gusi yang parah (timbul benjolan).
    * Sakit gigi bukan hal yang menyenangkan, apalagi dalam kondisi hamil. Selain rasa cenut-cenut yang begitu menyiksa, ibu hamil pun jadi malas makan. Padahal asupan gizi yang baik penting bagi ibu dan janin. Sakit yang dirasakan bisa memicu kontraksi.
    * Ibu hamil sering mengabaikan perawatan gigi yang utama, yaitu sikat gigi dua kali sehari, terlebih di trimester awal karena timbul rasa mual saat menggosok gigi.
    * Banyaknya sisa makanan yang menempel di gigi bisa mengakibatkan karies gigi. Bahkan kalau ibu sering muntah, kotoran yang menempel pada gigi akan semakin banyak.
    * Kontrol ke dokter gigi di awal kehamilan banyak memberi kan keuntungan, antara lain semua gigi ibu akan diperiksa dan dibersihkan dari semua kotoran yang menempel termasuk karang gigi. Jika memang perlu, gigi pasien bisa diolesi fissure sealent yang aman bagi ibu hamil dan janin agar tidak berlubang.

    KALAU TELANJUR SAKIT GIGI
    Gigi miring dan gigi bungsu yang menjadi sumber rasa sakit biasanya mesti dicabut. Namun, berhubung ibu sedang hamil, pencabutan gigi tak boleh dilakukan. Langkah medis paling aman adalah dengan pemberian antibiotik yang aman bagi ibu hamil dan janin.
    Untuk peradangan gusi, jika tidak terlalu mengganggu (ibu hamil tidak sampai merasa sakit, peradangan tidak menjadi lebih parah, dan ibu masih bisa mengunyah makanan) hanya akan dirawat agar tidak menjadi parah hingga waktunya ibu melahirkan. Peradangan ringan biasanya akan membaik setelah ibu bersalin. Sebaliknya jika makin parah, mau tidak mau benjolan yang timbul harus diangkat dengan cara dipotong lewat operasi kecil yang dita- ngani oleh tim dokter (dokter gigi dan dokter kandungan) tanpa menunggu persalinan. Asal tahu saja, radang gusi yang tidak tertangani dapat mengakibatkan gigi tanggal dengan sendirinya.
    Jika gigi ibu hamil ada yang berlubang atau hampir berlubang, biasanya dokter akan menambal gigi tersebut. Jika memungkinkan mintalah tambalan komposit. Selain lebih cantik karena sewarna dengan gigi, tambalan ini jauh lebih aman dari amal gam yang mengandung Pb atau timbel. Tambalan yang bocor pun sebaiknya segera ditangani dengan dibongkar dan dirawat untuk diperbaharui kembali. Untuk melihat bocor tidaknya tambalan tidak bisa dilakukan sendiri. Dokter gigi yang bisa mendeteksinya. Itulah gunanya pemeriksaan rutin ke dokter gigi.

    MENJAGA KONDISI GIGI TETAP PRIMA
    * Cegah terjadinya karang gigi dengan menyikat gigi minimal 2 kali sehari.
    * Minum air putih sebelum tidur dan saat bangun di pagi hari untuk membantu menjaga kebersihan mulut.
    * Berkunjunglah ke dokter gigi minimal 3 kali, yakni sebelum ibu memutuskan untuk hamil, saat hamil di trimester pertama, dan enam bulan berikutnya.

    “PANTANGAN” DI DOKTER GIGI
    * Foto X-ray atau rontgen . Sekalipun berdimensi kecil, sebaiknya foto X-ray tetap dihindari. Kalau pun terpaksa, ibu harus menggunakan pelindung tubuh yang tak bisa ditembus sinar X.
    * Cabut gigi . Apalagi jika ibu memiliki komplikasi, seperti diabetes melitus atau hipertensi. Tindakan urgen misalnya bila gigi tidak dicabut malah membahayakan kandungan misalnya akan diambil dengan melalui prosedur panjang dan dikerjakan oleh tim doker yang komplet (dokter kandungan, ahli penyakit dalam (jika pasien memiliki hipertensi atau diabetes), dokter gigi, serta dokter anastesi).
    * Tambalan amal gam karena mengandung Pb/timbel . Jika gigi ibu sudah ditambal dengan amal gam, selama tidak menimbulkan masalah atau bocor, maka tak perlu dibongkar atau diganti dengan tambalan komposit yang lebih aman. Membongkar tambalan justru dapat membuka peluang serpihan amal gam masuk ke dalam tubuh.