Selasa, 21 Februari 2012

Parit Mulut




Parit mulut adalah bentuk parah yang menyebabkan radang gusi menyakitkan, infeksi, pendarahan gusi dan ulcerations. Penyakit ini biasa terjadi di negara-negara berkembang dengan gizi buruk dan kondisi kehidupan masyarakat miskin. Parit mulut secara resmi dikenal sebagai acute necrotizing ulcerative gingivitis (ANUG). Nama Palung Mulut karena kejadian di kalangan tentara yang terjebak di parit perlindungan selama Perang Dunia I tanpa sarana untuk merawat gigi dengan benar.

Penyebab
Penyebab yang paling memungkinkan adanya parit mulut adalah bakteri berbahaya dalam mulut. Bakteri tersebut mengeluarkan racun yang dapat mengiritasi gusi dan menyebabkan infeksi lebih lanjut. Jika tidak diobati, infeksi tersebut akan menjadi bisul yang menyebabkan kerusakan jaringan yang melemahkan gigi.

Gejala
Tanda dan gejala kejang mulut dapat termasuk:- Gusi sakit parah- Pendarahan dari gusi- Gusi bengkak- Sakit ketika makan atau menelan- Luka antara gigi dan gusi- Rasa busuk dalam mulut- Bau mulut- Demam- Pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar kepala, leher atau rahang

Pengobatan
Perawatan parit mulut membutuhkan penyembuhan dalam beberapa minggu. Penyembuhan dapat berlangsung lebih lama jika sistem kekebalan tubuh terganggu, seperti pada penderita HIV/AIDS.

Pencegahan pun dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut, makan makanan yang sehat dan bergizi dan yang tak kalah pentingnya kebersihan sikat gigi yang kita pakai setiap hari. Mungkin hal ini sering kali terlewatkan oleh kita, tetapi didalam sikat gigi kita mengandung jutaan kuman dan bakteri yang berbahaya buat tubuh kita.

Peduli Kesehatan gigi dan mulut berarti peduli akan kesehatan seluruh organ tubuh kita yang lain.


detik.com
King Medika

Senin, 20 Februari 2012

Gigi Berlubang


Deskripsi
Gigi berlubang disebabkan oleh kuman di gigi. Kuman tersebut menggerogoti lapisan gigi. Bakteri ini berasal dari sisa makanan yang tertinggal di mulut. Jika tidak segera disembuhkan, gigi berlubang dapat menyebabkan timbulnya penyakit yang lebih berbahaya. Kuman yang bersarang di gigi berlubang dapat menembus ke pembuluh darah.

Penyebab
Penyebab gigi berlubang dan gigi busuk adalah bakteri, yang disebut Streptococcus mutans. Bakteri ini bisa menular seperti halnya bakteri pilek atau flu yang menyebar dari satu orang ke orang lain

Gejala
Gigi berlubang ditandai dengan terdapat noda putih atau kecoklatan pada permukaan gigi. Tanda lain, permukaan gigi kasar. Gigi berlubang terkadang menimbulkan rasa sakit.

Pengobatan
Untuk itu sebelum keadaan lebih gawat perlu dilakukan beberapa pencegahan, diantaranya; membersihkan gigi, membersihkan sikat gigi, menyikat gigi sampai bagian belakang.

Menjaga kesterilan sikat gigi juga merupakan hal yang tak kalah pentingnya, sebab di sikat gigi kita mengandung jutaan kuman, bakteri dan virus yang membahayakan tubuh kita jika kita abaikan.

Violight dapat menjadi solusi Anda untuk menjaga kesterilan sikat gigi Anda. Alat ini bekerja secara otomatis selama beberapa menit dengan kekuatan sinar UV membasmi kuman, bakteri dan virus yang berbahaya hingga 99.9%.

Selamat Mencoba, lebih baik mencegah dari pada mengobati

detikhealth.com
King Medika

Sabtu, 11 Februari 2012

Kista Periapikal

http://www.facebook.com/note.php?note_id=326152190760099
https://twitter.com/#!/Kingmedika

Periapical cyst (kista periapical)

Deskripsi
Kista juga dapat terjadi di dalam rongga mulut, dengan salah satu penyebabnya yaitu gigi. Definisi dari kista adalah rongga patologis yang berisi cairan, semi cairan atau gas yang dibatasi oleh epitel atau jaringan ikat. Kista periapikal merupakan kista yang paling sering terjadi di rongga mulut.

Kista periapikal tergolong dalam kista odontogenik. Kista odontogenik sendiri mempunyai pengertian yaitu kista yang disebabkan oleh gigi, baik oleh karena peradangan pada gigi atau karena malformasi (kelainan pembentukan) gigi selama perkembangan.
odontogenic cyst (kista odontogenik)

Sedangkan kista periapikal adalah kista yang terbentuk pada ujung akar gigi yang jaringan pulpanya (sarafnya) sudah mati, yang merupakan kelanjutan dari peradangan pada jaringan pulpa gigi (pulpitis). Diagnosis dari kista periapikal dapat ditentukan melalui rontgen gigi dan pemeriksaan histologis.

Penyebab
Kista periapikal merupakan perkembangan lebih lanjut dari infeksi gigi karena caries (gigi berlubang). Apabila gigi yang berlubang dibiarkan terus menerus, maka akan menyebabkan peradangan pada jaringan pulpa gigi (pulpitis) kemudian terjadi kematian saraf pada gigi tersebut. Setelah gigi nonvital (mati) lama kelamaan akan dapat terbentuk kista periapikal pada ujung akar gigi tersebut.

Gejala
Kista periapikal umumnya tidak menimbulkan keluhan atau rasa sakit, kecuali jika terjadi infeksi pada kista tersebut (infeksi sekunder)

Pengobatan
Terdapat beberapa pilihan perawatan pada kista ini, antara lain:

1. Perawatan endodontik (perawatan saraf gigi)Apabila kista yang terbentuk belum terlalu besar atau belum parah, masih dapat dilakukan perawatan endodontik. Jika perawatan ini dilakukan, maka perlu dilakukan rontgen gigi secara periodik untuk mengecek penyembuhan dari kista tersebut.

2. Pengambilan kista. Perawatan ini paling sering dilakukan untuk menangani kista periapikal, karena apabila dengan perawatan endodontik penyembuhannya belum tentu berhasil. Pengambilan kista ini kadang juga disertai pengambilan gigi yang terlibat.

detikhealth.com
King Medika

Selasa, 07 Februari 2012

Mengapa Gigi Maloklusi Perlu Perawatan Orthodonsi?



  1. Gigi depan yang maju, memiliki gigitan silang, atau berjejal dapat mempengaruhi profil wajah. Bila dilihat dari samping, profil wajah seseorang bisa cembung, datar atau rata. Hal ini tentu mempengaruhi estetika.
  2. Susunan gigi tidak teratur atau wajah asimetris dapat mempengaruhi estetis dan menimbulkan masalah psikososial bagi penderita. Gigi yang berjajar rapi dengan senyum yang menarik biasanya dihubungkan dengan status sosial yang positif dan hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang.
  3. Gigi yang susunannya tidak/kurang ideal dapat menyebabkan gangguan fungsi kunyah atau masalah sendi rahang. Selain itu juga dapat mengganggu penelanan atau bicara.
  4. Gigi yang berjejal atau tumpang tindih lebih sulit dibersihkan, sehingga lebih rentan terhadap karies (lubang gigi), penyakit periodontal (jaringan penumbuh gigi) atau trauma.
Sumber :
http://www.denticfamily.com/